Kamis, 16 Februari 2017

Informasi Seputar Candi Borobudur

Candi Borobudur



Harga Tiket Masuk Candi Borobudur : (Opening Hours : 06.00 – 17.00)


HARGA TIKET HARI BIASA/LIBUR NASIONAL/SABTU & MINGGU


  1. Umum (Usia 6 Th. Keatas per Orang) Wisatawan Domestik/Nusantara Candi Borobudur : Rp. 30. 000, –
  2. Anak-anak (Usia Di bawah 6 Th.) & Rombongan Pelajar/Mahasiswa Candi Borobudur : Rp. 12. 500, –
  3. Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Wisatawan Asing / Mancanegara Candi Borobudur : USD 20
            



Tiket Rombongan diskon:



Pelayanan Dispensasi

  • Umum

Diskon 10% untuk jumlah rombongan minimal 30 orang. Diskon bukan berupa potongan harga, melainkan berupa voucher tiket masuk gratis.

  • Pelajar

Diskon 10% untuk jumlah rombongan minimal 20 orang.



Syarat-syarat untuk mendapatkan dispensasi/keringanan biaya

  • Pelajar 


  1. Mengajukan Surat Permohonan Dispensasi yang ditujukan kepada Kepala Unit Taman Wisata Candi yang akan dituju (Borobudur, Prambanan atau Ratu Boko), oleh Kepala Sekolah dan diberi stempel sekolahan yang bersangkutan.
  2.  Mencantumkan hari dan tanggal kunjungan serta jumlah siswa & guru/pendamping.
  3. Jumlah pelajar minimal 20 orang, guru yang mendapat bebas bea masuk hanya 10% dari jumlah siswa, selebihnya membeli tiket pelajar

  • Umum


  1. Mengajukan Surat Permohonan Dispensasi yang ditujukan kepada Kepala Unit Taman Wisata Candi (Borobudur, Prambanan atau Ratu Boko) oleh ketua rombongan dan diberi stempel yang bersangkutan.
  2. Mencantumkan hari dan tanggal kunjungan serta jumlah rombongan.
  3. Untuk umum peserta minimal 30 orang, dispensasi sebesar 10% dari jumlah rombongan, selebihnya tiket umum. Dispensasi berupa pengurangan tiket bukan uang.


Transportasi ke Borobudur

  • Kendaraan umum

Dari Yogyakarta (paling mudah berangkat dari terminal Giwangan atau terminal Jombor) sehingga disarankan anda menuju ke salah satu dari dua terminal tersebu. Kemudian naik bus jurusan Yogyakarta – Borobudur (kurang lebih Rp.10.000). anda bisa menggunakan jasa bus yang cukup banyak mulai jam enam hingga 17.00.

  • Kendaraan Pribadi

Dari Yogya silakan menuju ke jalan magelang, setelah sampai di pertigaan jalan ke borobudur belok kiri dan ikuti petunjuk arah. Atau anda bisa juga menggunakan jasa sewa mobil.


Batik Badrawati




Latar belakang merintis usaha batik :

Awal mulanya ada sekelompok wanita yang memang menyukai batik. Kemudian, usaha ini didampingi  UNESCO. Tetapi, tidak hanya batik yang didampingi oleh UNESCO, antara lain kerajinan keramik dan desa wisata. Kelompok batik tersebut beranggotakan 9 orang wanita.




Keunikan Batik Borobudur


Motifnya mengambil dari relief candi-candi. Awalnya mengambil dari relief Candi Mendut dan Candi Pawon. Kemudian UNESCO mengizinkan untuk bisa mengambil dari relief Candi Borobudur.





Pendampingan dari UNESCO


UNESCO sebagai bapak angkat dari kelompok ini. Awalnya, UNESCO yang memberikan biaya. Kemudian, kelompok ini diberikan pelatihan dari UNESCO. Seluruh biaya diberikan oleh UNESCO. Sampai akhirnya, kami dapat mendirikan show room.



Proses batik yang dikembangkan


Kalau dari UNESCO, batik yang dikembangkan hanya murni batik tulis. Tetapi, memang mereka juga mengembangkan batik cap. Namun, jika diundang dalam pameran yang diadakan oleh UNESCO, mereka hanya mengeluarkan batik tulis dan yang dikeluarkan hanya boleh motif relief dari candi, tidak boleh dari motif lain.

Harga jual


Harga jual dari batik ini minimal Rp. 400.000,00 per potong, tetapi lebar per potongnya itu tidak sama. Harga itu tergantung pada kerumitan motifnya.



Pemasaran Batik


Industri tersebut tidak memasoki hasil kerajinannya ke toko-toko, dikarenakan harga jual yang terlalu tinggi. Tetapi, konsumen yang datang langsung ketempat tersebut. Produsen batik juga berkerja sama dengan pihak Candi Borobudur. Apabila ada pameran atau event di kawasan candi, maka kerajinan batik tersebut bisa ikut memamerkan hasil karya. Biasanya brosur juga diletakkan di hotel-hotel sekitar kawasan Borobudur.


Usaha Pengembangan


Usaha untuk mengembangkan kerajinan batik ini dengan cara pengoptimalan penjualan dan juga aktif mengikuti acara pameran. Hasil dari pendapatan tersebut digunakan untuk menggaji para karyawannya atau sekelompok pembatik tersebut dan juga untuk membeli bahan pokok.




Paket Belajar Membatik


     Di tempat ini juga menyediakan paket belajar. Untuk melayani pengunjung yang ingin belajar membatik, pihak pengrajin batik tersebut membimbing dari nol hingga batik tersebut benar-benar jadi. Biasanya proses membatik itu menggunakan kain seukuran saputangan. Hasil dari proses membatik tersebut bisa dibawa pulang untuk kenang-kenangan. Biaya untuk mengabil paket belajar dikategorikan menjadi 2 yaitu untuk pelajar dan wisatawan lokal seharga Rp 20.000-Rp25000, sedangkan untuk wisatawan mancanegara seharga Rp 50.000.



Jumat, 10 Februari 2017

Wisata Kuliner Lain di Sekitar Desa Borobudur


  •   Alea Coffe Shop



  •   Tongseng Jamur Borobudur
  •   Rumah Makan Padang

  •   Dapoer Gending


  •   Ayam Penyet Borobudur
  •   Istana Juice



  •   Martabak Manis dan Martabak Telur
  •   Sumber Rejeqi Pempek

  •   Kedai Coklat




Wisata Oleh-oleh dan Warung Alam "Rumah Ketela Borobudur"


         Rumah Ketela Borobudur adalah sebuah pusat oleh-oleh yang berada di Borobudur. Terletak di Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Rumah Ketela mempresentasikan kearifan lokal dengan mengusung konsep rumah makan sekaligus pusat oleh-oleh dengan seluruh menu terbuat dari 100% bahan baku lokal. Dengan lokasi tidak jauh dari ikon wisata nasional Candi Borobudur, Rumah Ketela amatlah mudah dijangkau oleh pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah.
     Menilik dari konsep utama sebagai pusat oleh-oleh, Rumah Ketela secara apik berhasil menyajikan berbagai olahan menarik berbahan dasar utama hasil bumi lokal. Contoh hasil yang mereka olah adalah ubi-ubian seperti singkong dan ketela. Hasil olahan antara lain adalah stick singkong, singkong keju, gathot, tiwul, risoles, gethuk, keripik, hingga cake. Salah satu bentuk olahan yang paling menarik adalah brownies. Rumah Ketela berhasil membuat resep brownies otentik dengan memadukan berbagai macam tepung lokal hasil karya petani sekitar, tanpa menggunakan tepung terigu pada umumnya. Contoh olahan lainnya adalah es krim berbahan dasar ketela. Di era modern ini, Rumah Ketela menghasilkan inovasi dengan memadukan unsur modern dengan es krim dipadu dengan unsur lokal yaitu ketela, yang tentunya menghasilkan olahan yang  tidak kalah rasanya dengan olahan dari bahan modern.




        Selain sebagai pusat oleh-oleh, Rumah Ketela turut sebagai salah satu kuliner daerah Borobudur dengan mengusung konsep mereka yang lain, yaitu restoran. Senada dengan konsep mereka sebagai pusat oleh-oleh, restoran Rumah Ketela juga menyajikan aneka hidangan dengan bahan baku lokal. Bahan baku yang mereka olah antara lain adalah iwak kali, tahu, tempe, hingga aneka sayuran. Bahan baku tersebut mereka olah menjadi aneka hidangan seperti mangut beong, wader goreng, tahu cocoh, rica-rica jamur, sayur lodeh, dan aneka hidangan lain. Tak lupa, aneka lauk dan sayuran secara khusus dipadukan dengan nasi merah organik. Dan yang terpenting, seluruh masakan di Rumah Ketela merupakan masakan non-MSG, sehingga amat sehat untuk dikonsumsi.

         Tentunya seluruh keunikan olahan diatas patut untuk dinikmati dengan suasana yang nyaman. Berdasar akan hal tersebut, Rumah Ketela hadir dengan bentuk yang unik yaitu rumah adat tradisional Jawa Tengah. Baik dari segi bangunan hingga perabotan didalamnya, memiliki nilai budaya yang kental didukung oleh material kayu berkualitas. Tak lupa, suasana di sekitar Rumah Ketela amat kondusif, karena terletak ditengah pedesaan dan dikelilingi oleh pesawahan yang asri. Dengan seluruh kelebihan tersebut, Rumah Ketela merupakan salah satu objek yang wajib untuk dikunjungi ketika berkunjung ke daerah Borobudur.





Pancanaka Paintings






      
   




Tidak seluruh hal hebat berawal dari perencanaan yang matang. Bermula dari ide selintas sang pemilik, sebuah galeri bernama Pancanaka Paintings berhasil berdiri dan menjadi salah satu objek seni di daerah Borobudur hingga saat ini. Pancanaka Paintings merupakan galeri lukisan sederhana yang mengusung konsep lukisan realis. Pada awalnya, sang pemilik tidak bermaksud untuk membuat sebuah galeri lukisan. Akan tetapi , ia berinisiatif agar tempat pemasaran dari hasil karyanya dapat terlihat rapi dan menarik sehingga terbentuklah galeri ini. Karena galeri ini menyatu dengan tempat tinggal sang pemilik, galeri ini juga dijadikan sebagai ruang untuk menerima tamu.

            Lukisan yang terdapat di dalam galeri dipasang semenarik mungkin dengan memperhatikan proporsi ruang dan tata letak lukisan tersebut. Lukisan yang dipamerkan juga dapat dibeli dengan kisaran harga antara 5-15 juta tergantung dari seberapa rumit dan besarnya lukisan. Selain itu, pemilik dapat membuat lukisan sesuai keinginan dari pembeli. Karena konsep lukisan yang diusung berupa lukisan realis atau objek nyata, sang pembeli pun dapat menyerahkan foto miliknya untuk dilukis.


        Rumah Galeri Pancanaka Paintings memiliki lokasi yang strategis yaitu hanya di sebelah Candi Borobudur. Akses untuk menuju kesana sangatlah mudah, dapat dijangkau dengan menggunakan sepeda motor bahkan sampai mobil. . Dengan begitu, Pancanaka Paintings merupakan salah satu alternatif wisata untuk dikunjungi ketika berkunjung ke daerah Borobudur, terutama bagi para kolektor seni.



Kamis, 09 Februari 2017

Wungu Salam


Tidak jauh dari Dusun Ngaran 1, tepatnya di Dusun Jowahan, Wanurejo, Borobudur, terdapat pusat souvenir yang bernama Wungu Salam. Di sana, kita dapat melihat cara pembuatan souvenir, mulai dari batu cetak, fiberglass, dan gypsum. Semua proses pembuatannya menggunakan tangan. Selain melihat cara pembuatan souvenir, kita juga dapat membuat souvenir sendiri, tetapi harga yang dipatok akan lebih tinggi. Wungu Salam sendiri sudah berdiri sejak lama, yaitu pada tahun 1980. Pendirinya bernama Pak Mujiono.  Harga souvenir yang dijual biasanya sekitar Rp5000, tetapi ada yang di jual Rp6000-Rp12.500 disesuaikan dengan bentuk dan ukuran souvenirnya. Pemasaran produk ini biasanya di area Terminal Borobudur. Usaha souvenir ini juga membuka tempat untuk  wisatawan yang ingin melihat langsung produk ini. Selain itu, wisatawan juga dapat praktik langsung membuat souvenir seperti asbak dari fiberglass hanya dengan biaya yang cukup murah, yaitu Rp15.000 dengan hasil pembuatan itu dapat dibawa pulang. Harga souvenir dari produsen tentunya berbeda dengan harga yang telah didistribusikan ke toko-toko.

Proses pembuatan souvenir batu dibuat dengan cara dicetak. Pertama, limbah batu diayak sampai lembut. Kemudian dicampur dengan bahan kimia. Langkah terakhir yaitu batu dicetak.






Opera Van Jathilan (OVJ)




Di Desa Borobudur, tepatnya Dusun Ngaran I terdapat suatu perkumpulan kesenian yang bernama Opera Van Jathilan atau disingkat OVJ. Perintis dari OVJ sendiri adalah seorang ibu muda bernama Lisa. Bu Lisa sendiri merupakan salah satu alumni yang merupakan lulusan dari Institut Seni Indonesia.

Dengan jiwa seni yang beliau miliki, beliau dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya dusun yang ditinggalinya memiliki banyak potensi. Namun, setelah diperhatikan cukup lama, ternyata tempat yang beliau tinggali tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan sehingga potensi yang dimiliki oleh daerah itu belum dimanfaatkan secara maksimal.

Bu Lisa ingin memperkenalkan kesenian selain jathilan dan bedongan karena warga dusun Ngaran I umumnya hanya mengenal dua kesenian tersebut. Ia ingin membuat suatu wadah perkumpulan yang bertujuan untuk mengapresiasikan kesenian jathilan tanpa adanya unsur mistis. Karena selama ini kesenian jathilan dikenal dengan gerakan mengundang makhluk halus lalu makhluk tersebut akan masuk ke tubuh pemain. Dalam bahasa Jawa, hal ini sering disebut dengan istilah “ndadi”. Jadi, beliau ingin merubah pola pikir dari banyak orang agar lebih berfokus pada tarian dan musik yang ditampilkan.

Perkumpulan ini dibentuk pada bulan Agustus setahun yang lalu dan mulai tampil di depan publik pada bulan Agustus 2016 tepatnya saat acara peringatan Hari Kemerdekaan RI. Acara tersebut berlangsung sangat meriah dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Meskipun acara ini hanya tingkat dusun, namun banyak yang berfikir bahwa acara ini lebih tinggi dari acara tingkat dusun, setingkat dengan acara kecamatan. (bahkan lebih).

Seperti namanya, pertunjukan ini berbentuk opera. Sehingga setiap pertunjukan yang ditampilkan akan berbentuk cerita. Sedangkan dalam setiap pertunjukan mempunyai cerita yang berbeda tergantung dari temanya. Hal itu disebabkan karena pertunjukan OVJ pada setiap acara memiliki tema yang berbeda tergantung dari permintaan. Jadi, setiap kali pertunjukan akan dipentaskan, maka akan dibentuk tarian yang baru yang sesui dengan tema. Tarian tersebut pun merupakan hasil karya dari Bu Lisa sendiri yang tentunya dibantu oleh pemuda setempat. Walaupun begitu, OVJ tetap lebih fokus untuk menonjolkan sisi komedinya.Sementara itu, dalam setiap peserta mempunyai pakaian sendiri-sendiri yang berbeda.

Anggota pemain OVJ terdiri dari warga dusun Ngaran 1, baik tua maupun muda. Namun, anggota OVJ ini lebih didominsi oleh kaum pemuda dan juga  pemudi. Untuk jadwal latihan, biasanya dilaksanakan 1-2 minggu sebelum tampil. Namun, hal itu pun tergantung dari tingkat kerumitan gerakan dan besar-kecilnya acara yang diselenggarakan.


Dalam setiap latihan, setiap peserta saling membantu satu sama lain. Mereka menginginkan agar OVJ tersebut dapat terus berjalan karena mereka ingin melestarikan budaya asli daerah mereka sehingga akan sampai pada anak cucu mereka. Selain itu, mereka akan terus berusaha mengembangkan ide-ide dan inovasi yang baru agar tidak menimbulkan kebosanan.